PERCIKAN Kosong……by Shinta
Hari kian senja…sunset yang telah mencapai kesempurnaannya membuat pemandangan di pantai Kuta semakin indah. Orang-orang yang sedari siang berjemur di pantai ini belum mau juga beranjak dari tempatnya. Seperti aku…tidak terasa 8 jam telah berlalu. Dan aku hanya menatap pantai ini yang kian hari kian tak terurus saja…….Alam memang indah…dan Tuhan begitu menciptakannya dengan kesempurnaan yang tiada tara. Tetapi…manusia ternyata tidak tahu berterima kasih. Hadiah yang diberikan Tuhan dengan cuma-cuma tidak dijaga dengan baik oleh manusia. Ah…apakah manusia tercipta untuk merusakkan segalanya? Aku menghela napas panjang…tak terasa malam pun tiba. Orang-orang telah beranjak meninggalkan pantai ini. Tetapi…aku masih tetap disini. Tidak beranjak. Diam.
Aku tahu…penderitaan yang sekarang menimpa diriku tidak akan melebihi batas kemampuanku. Tapi…ternyata, aku merasakan ini sudah diluar batas kemampuan untuk aku mengalaminya. Aku sudah capek…aku sudah tidak kuat lagi menahan beban penderitaan ini. Ini terlalu berat …aku lelah…….
Tak terasa aku merasakan mataku terasa panas dan rupanya aku menangis……. Aku menangis???
HAH!!!…Selama ini kamu mengalami begitu banyak problema, kamu tidak pernah menangis, kamu akan menghadapinya dengan hati yang kuat, dengan dada yang terbusung dan kamu mengatakan pada dirimu sendiri bahwa kamu mampu menghadapi semuanya ini sendiri…Tapi sekarang…kamu menangis…kamu sekarang rapuh, kamu sekarang tidak sekuat yang dulu, kamu patah….Yah… patah, seperti burung rajawali yang biasanya terbang dengan begitu gagahnya melintasi langit…yang tiba-tiba saja sayapnya patah hingga ia hanya tinggal berdiam diri saja merenungi nasibnya dan memandangi kawan-kawannya yang bercanda bebas di udara.
Yah…aku sekarang rapuh, aku akui hal itu. Dan aku sekarang butuh kamu untuk menemaniku disini, mendengar segala keluh kesahku, memberiku nasehat, mendukung aku. Pokoknya menemani aku…Aku tidak mau sendiri. Aku butuh kamu. Tetapi……kamu itu siapa??? Aku ingin mencari kamu, tetapi…aku tidak mengenal wajahmu, bahkan namamupun aku tidak tahu. Dan aku sendiri tidak tahu kemana aku harus mencarimu…kamu tinggal dimana, aku pun tidak tahu......
Aku bingung dengan semuanya ini. Yang kutahu, kamu itu selalu menghibur orang-orang yang mengalami kesedihan dan kesusahan, memulihkan setiap hati yang terluka juga menyembuhkan orang-orang yang menderita. Aku kagum denganmu. Kamu sangat hebat bisa melakukan hal-hal seperti itu. Tapi…apakah aku bisa bertemu denganmu? Sekali lagi aku katakan bahwa aku ingin bertemu denganmu, tetapi…apakah kamu juga mau bertemu denganku? Ah…bagi diriku semuanya masih dalam keragu-raguan…hampa……..
Seandainya aku bertemu denganmu…pintaku, hiburkanlah hatiku, topanglah aku, berikanlah aku kekuatan, dan yang terutama sembuhkanlah jiwaku serta…..biarkanlah aku selalu dekat denganmu………..
Aku tahu…penderitaan yang sekarang menimpa diriku tidak akan melebihi batas kemampuanku. Tapi…ternyata, aku merasakan ini sudah diluar batas kemampuan untuk aku mengalaminya. Aku sudah capek…aku sudah tidak kuat lagi menahan beban penderitaan ini. Ini terlalu berat …aku lelah…….
Tak terasa aku merasakan mataku terasa panas dan rupanya aku menangis……. Aku menangis???
HAH!!!…Selama ini kamu mengalami begitu banyak problema, kamu tidak pernah menangis, kamu akan menghadapinya dengan hati yang kuat, dengan dada yang terbusung dan kamu mengatakan pada dirimu sendiri bahwa kamu mampu menghadapi semuanya ini sendiri…Tapi sekarang…kamu menangis…kamu sekarang rapuh, kamu sekarang tidak sekuat yang dulu, kamu patah….Yah… patah, seperti burung rajawali yang biasanya terbang dengan begitu gagahnya melintasi langit…yang tiba-tiba saja sayapnya patah hingga ia hanya tinggal berdiam diri saja merenungi nasibnya dan memandangi kawan-kawannya yang bercanda bebas di udara.
Yah…aku sekarang rapuh, aku akui hal itu. Dan aku sekarang butuh kamu untuk menemaniku disini, mendengar segala keluh kesahku, memberiku nasehat, mendukung aku. Pokoknya menemani aku…Aku tidak mau sendiri. Aku butuh kamu. Tetapi……kamu itu siapa??? Aku ingin mencari kamu, tetapi…aku tidak mengenal wajahmu, bahkan namamupun aku tidak tahu. Dan aku sendiri tidak tahu kemana aku harus mencarimu…kamu tinggal dimana, aku pun tidak tahu......
Aku bingung dengan semuanya ini. Yang kutahu, kamu itu selalu menghibur orang-orang yang mengalami kesedihan dan kesusahan, memulihkan setiap hati yang terluka juga menyembuhkan orang-orang yang menderita. Aku kagum denganmu. Kamu sangat hebat bisa melakukan hal-hal seperti itu. Tapi…apakah aku bisa bertemu denganmu? Sekali lagi aku katakan bahwa aku ingin bertemu denganmu, tetapi…apakah kamu juga mau bertemu denganku? Ah…bagi diriku semuanya masih dalam keragu-raguan…hampa……..
Seandainya aku bertemu denganmu…pintaku, hiburkanlah hatiku, topanglah aku, berikanlah aku kekuatan, dan yang terutama sembuhkanlah jiwaku serta…..biarkanlah aku selalu dekat denganmu………..
0 Comments:
Post a Comment
<< Home