Thursday, September 14, 2006

PERCIKAN Surat untuk Bunda………by shinta

Bunda sayang……
Malam ini, diluar hujan turun dengan derasnya…dikesunyian malam ini tiba-tiba saja Grace teringat akan Bunda. Grace kembali teringat akan kasih sayang yang tulus dari Bunda. Semenjak kecil Bunda telah membesarkan Grace dengan begitu sabarnya. Cobaan-cobaan yang begitu berat yang Bunda alami semenjak Grace kecil hingga menjelang dewasa Bunda lalui dengan penuh ketabahan. Apalagi semenjak Ayah meninggalkan kita untuk selamanya, Bunda terlihat begitu kuat dan bahkan lebih kuat dibandingkan dengan apa yang Grace bayangkan. Bunda membanting tulang untuk menghidupi ketiga anakmu dan hingga sekarang Grace telah menjadi seorang mahasiswi di kota ini itupun karnamu Bunda………
Bunda sayang……
Grace ingat saat Grace masih kecil saat Bunda mencubit tangan Grace dan memukul Grace dengan sapu lidi karna Grace berkelahi dengan anak tetangga dan membuatnya menangis. Saat itu…Grace benci banget sama Bunda. Memangnya perempuan nggak boleh berkelahi, apa??? Padahal Grace kan bangga bisa ngalahin laki-laki. Tapi…akhirnya Grace menyadari apa yang telah Grace lakukan…dan entah mengapa Bunda…saat ini Grace rindu dengan cubitan Bunda…kangen dengan omelan-omelan Bunda. Semuanya itu menjadikan Grace menjadi anak yang tabah.
Bunda sayang……
Grace ngucapin terima kasih banget…karna Bunda sangat mengerti Grace semenjak Grace kecil hingga Grace menginjak remaja. Terima kasih untuk penghiburan Bunda saat Grace sungguh dikecewakan oleh seorang lelaki.Bunda…awalnya dia memang baik sama Grace…sangat baik malah. Tetapi…itu ternyata hanya di luarnya saja. Setelah lebih dari 8 bulan kami pacaran…ternyata dia adalah seorang laki-laki yang hanya menginginkan kesucian Grace semata. Grace benci dia Bunda….BENCI!!! Dan mulai saat itu Grace berjanji untuk tidak lagi menjalin hubungan khusus dengan laki-laki. Grace benci dengan mereka, Ternyata…lagi-lagi Bunda yang memberikan pengertian yang begitu berharga tentang arti cinta yang sebenarnya yang akhirnya setelah beberapa tahun…Grace mulai kembali terbuka dengan yang namanya laki-laki. Bunda…Grace sangat kagum dengan Bunda. Kasih Bunda terhadap ayah sungguh begitu membuat Grace berpikir apakah Grace akan mampu untuk mengasihi seseorang tanpa pamrih seperti apa yang telah Bunda lakukan terhadap ayah hingga akhir ajalnya….Grace mohon bimbinganmu Bunda……….
Bunda sayang……
Saat ini diluar hujan turun dengan derasnya. Grace tidak tahu kapan akan berhenti. Tetapi yang Grace sangat yakini bahwa kasih Grace terhadap Bunda tidak pernah akan berhenti. Seperti kasih Grace kepada Samudra…lelaki yang kini menjadi kekasih Grace, yang sungguh mencintai Grace apa adanya dan tidak lama lagi setelah Grace lulus kami akan segera menikah. Bunda…walaupun Bunda tidak akan pernah lagi melihat Grace memakai toga dan berdiri bersama Samudra di depan altar gereja…karna Bunda pun telah pergi untuk selama-lamanya…tetapi Grace merasa bahagia karna Grace telah mewujudkan cita-cita Bunda yang itu juga keinginan Grace. Terima kasih untuk semuanya Bunda………..
Bunda sayang………
Diluar hujan semakin mengguyur kota ini dengan derasnya…


Meskipun dunia penuh dengan penderitaan, dunia juga penuh dengan keberhasilan
mengatasi penderitaan itu

0 Comments:

Post a Comment

<< Home